BANGGA: Subandi memperlihatkan layangan andalannya yang akan dijual ke berbagai daerah. Banyak industri rumahan yang tersisihkan dari perhatian pemerintah. Salah satunya, usaha pembuatan layang-layang di Kampung Cidokom, Desa Kopo, Kecamatan Cisarua. Laporan: Ricki Noor Rachman Baban Subandi (52), warga Kampung Cidokom Lima, RT 03/07 merupakan salah satu pengrajin yang menggeluti usaha pembuatan layang-layang kertas. Awalnya, sekitar 1980 Baban mulai membuat layangan dan hanya menjualnya di sekitar kawasan wisata Puncak. “Sudah sekitar 30 tahun saya menggeluti usaha ini,” tuturnya kepada Radar Bogor. Baban pernah bertemu dengan seorang pelanggan yang menyarankannya untuk berjualan di kawasan Monas, Jakarta karena layangan buatannya cukup unik dan berbeda dengan ukuran mini. Ia sempat ragu dengan saran tersebut, namun tekad dan dukungan dari keluarga membuatnya berani melangkahkan dan menggendong beberapa layangan ke Ibukota. “Alhamdulillah, ternyata benar respons masyarakat Ibukota cukup besar dan ludes terjual,” ujarnya. Kini ia hanya tinggal memasok layangannya kepada para penjual di kawasan Monas, Ancol dan beberapa tempat wisata lainnya di Jakarta dan Puncak. Permintaan terus mengalir kepadanya, bahkan terkadang ia kewalahan menerima order dari luar daerah. Seperti pengusaha industri rumahan lainnya, ia mengaku terbentur permodalan. “Sayangnya tak ada bantuan dari pemerintah untuk kami para pengusaha kecil,” keluhnya. Industri layangan itu, kata dia, memiliki prospek cukup bagus karena hampir tak memiliki musim dan bisa laku setiap saat. Terlebih, layangan buatannya kerap menjadi tambahan asesori pada kegiatan-kegiatan kebudayaan. Tak hanya itu, pada hari-hari besar dan hari libur akhir pekan, layangan buatan Baban menjadi rebutan pelanggannya. Ia mematok layangannya seharga Rp800 untuk ukuran kecil, Rp2.000 untuk ukuran sedang dan Rp4.000 untuk ukuran besar. “Jika kita lagi butuh modal segar, terpaksa kita ecer dulu ke kawasan Puncak,” imbuhnya. sumber : http://www.radar-bogor.co.id |
Semua tentang layang layang,gambar,cara membuat,video,museum,kerangka,menbuat layang layang,unik,hias,terbesar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik dan sopan, ucapan adalah Do`a.
Terima kasih.